BAB I
KENYATAAN
INI TAK MERUBAH APAPUN
Kegalauan akibat cinta kini
tengah aku rasakan. Tak tau kenapa tapi begitu aku merasakan kegalauan teramat
dalam yang seharusnya tak boleh terjadi. Kenapa? Pacaran juga tidak lama namun kamu
lain. Kamu hadir di kehidupan aku dengan membawa segala rasa baru yang belum
pernah aku rasakan. Kenyamanan-kenyamanan yang begitu membahagiakan. Dan ketika
kamu harus pergi tanpa bisa aku hentikan itu membuat air mata ini tak berhenti
mengalir dan hancur hati yang amat mendalam.
Kamu mungkin bukan orang yang sempurna
di mata orang lain namun kamu begitu sempurna untuk aku. Kamu datang dalam
suasana dan kondisi yang tepat. Ketika aku membutuhkan cinta itu, kamu datang
dan memberikannya. Berbagai cerita dan kenyataan datang mengiringi
perjalanannya meninggalkan aku. Kenyataan yang begitu menyedihkan, aku
terlampau sangat takut dengan itu semua lalu kenapa aku masih meneteskan
airmata ini untuknya?
Aku menangis mengenang kamu, aku
bersedih mengingat kamu, aku rindu kamu, aku cinta kamu, aku menyukai segala
tentang kamu sampai saat ini namun tak dapat lagi aku bersamamu. Wajah dan
suaranya selalu terngiang dihidup ini, semua janji manis kami berdua,
impian-impian konyol namun membahagiakan.
Apakah semua orang mengalami
ini? Jujur, aku masih sangat menginginkannya tapi semua kenyataan ini membuat aku
menjauh dan menjadi sakit serta terpuruk. Aku tak dapat melangkah meninggalkan
zona ini. Zona telponan dengannya,
sms-an dengannya, duduk dengannya, ketawa, saling marah, saling menasehati,
saling mendengar cerita.
Kamu telah hidup terlalu dalam
di hati ini dan belum mau keluar. Mungkin kamu tidak seperti aku sekarang, kamu
tidak menangis, kamu tidak bersedih lalu
aku kenapa?
Kenapa kamu datang? Kenapa kamu
pergi? Kenapa kamu mencintai aku? Kenapa aku mencintainya? Kenapa harus kamu?
Kenapa aku? Sampai kapan?
Begitu besar impian aku
dengannya, aku bahkan sampai tak melihat segala bibit, bebet dan bobot, aku
langsung babat dan aku sakit.
Fotonya, hanya fotonya...
Ingin melupakannya, ingin
menghilangkannya, ingin menjauhinya lalu kenapa sulit? Kenapa berat? Kenapa aku
tak mampu?
Mengapa kisah cinta aku selalu
rumit, apa karena aku yang membuatnya rumit? Tapi untuk kali ini benar-benar
sangat rumit.
Berbagai cerita tentang
kejahatan yang kamu lakukan, berbagai kelakuan negatif yang menghantui dirinya,
membuat semua orang ingin aku menjauh darinya, menghilangkan kamu, menjauhi kamu,
aku mau dan sangat mau namun tidak bisa sungguh tak bisa mungkin untuk
sekarang. Orang-orang mengira bahwa aku akan sangat mudah melupakannya ketika
mengetahui kejahatannya, maaf tapi tidak, sangat tidak mudah, itu pekerjaan
sulit saat ini bahkan aku berharap sebaliknya, aku berharap kamu kembali kepada
aku, aku berharap kamu masih tetap seperti hari-hari lalu. Ketika menceritakan
semua tentangnya kepada orang-orang, aku merasa cukup membantu, aku cukup kuat,
lalu kemana kekuatan itu ketika aku sendiri, ketika aku sepi, ketika aku
mendengar lagu, ketika aku mengingat kamu, ketika aku melihat fotonya?
Orang yang melihat aku pasti
akan tertawa, marah, aneh dan berbagai ekspresi tak menyenangkan, aku menangis
untuk seorang kriminal, aku menangis untuk seorang pencuri, aku menangis untuk
seorang penipu, aku menangis untuk seorang pemabuk, aku menangisinya? Orang
berpikir begitu tapi aku tak menangis untuk si kriminal, aku menangis untuk Yan. Yan yg aku kenal sebulan lalu, Yan
yg aku cintai, aku tak melihat semua
kriminalitas itu. Sungguhhhhhh... aku hanya melihat Yan. Yan si pemilik kata
“hang”, Yan yang suka aku memanggilnya “sayang”, Yan yang suka membuat aku kaget dengan
kelakuannya mematikan telpon tanpa memberitahu, Yan yg suka mengatakan dirinya ganteng, Yan yang kadang membuat aku marah, membuat aku senang, membuat aku kekanak-kanakan,
Yan yang ingin hidup dengan aku, Yan yg suka lagunya Samsons-Perbedaan, Yan yang tak suka dinasehati, Yan yg tak suka dikhotbah, Yan si tukang tersinggung, Yan yang kadang lebay,Yan yang suka minum air es, Yan yang ingin memiliki badan besar, Yan yg suka pakai jam tangan, Yan yang sering membuat aku merengek, Yan yg kadang merengek, Yan yang selalu menyahut “iya” ketika aku
menyapanya, Yan yang menyebut aku
Gemuk seperti pintu, Yan yg
perhatian, Yan yang itu. Aku memang mengenalnya sebagai Yan yang tak sekolah, Yan yang brengsek namun semua yang
melekat padanya tetap membuat aku menginginkannya, menginginkan Yan, Yan-ku. Yan-ku yang
tercinta.
Terlepas dari segalanya, kamu
memang sangat tak mungkin bersatu dengan aku, kamu tak akan pernah disetujui
oleh banyak pihak, kamu tak akan mendapat perlakuan baik dari orang yang
menyayangi aku, namun Yan kamu
selalu mendapat persetujuan dari hati aku, kamu akan tetap diperlakukan baik
oleh hati aku, kamu mendapat tempat ini Yan,
tempat terbaik, hati aku. Hati yang tulus dan suci mencintaimu. Kamu mungkin
tak mencintai aku, sebesar aku mencintaimu Yan,
aku menyadari itu, aku tahu betul itu tapi Yan
dimanapun kamu sekarang, apapun yang kamu lakukan, dengan siapa, kebaikan atau
kejahatan yang kamu lakukan, kerugian atau keuntungan yang kamu peroleh,
permusuhan atau pertemanan yang kamu dapati, apapun itu maukah ketika suatu
saat tibalah saat jenuhmu dengan segala kebiasaanmu, berjalanlah menuju pada
Tuhan Yesus, baliklah arahmu, jadilah yang terbaik, jadilah kebanggaan, mungkin
sulit diterima orang, mungkin kamu akan diejek, mungkin kamu tak sanggup Yan tapi tidak ada kebaikan yang
didapat dengan mudah, jika kamu mampu kamu akan menjadi orang yang memaksa
semua kepala yang menggeleng berubah menjadi jempol yang terangkat, caci dan
makian berubah menjadi pujian, sumpah akan berubah menjadi kalimat-kalimat
penyemangat.
Ingin itu terjadi, dan itu akan
menjadi pokok doa-ku. Sangat membahagiakan ketika suatu saat bertemu denganmu,
kamu Yan yang baru, kamu Yan hampir membuat aku tak mengenalmu,
kamu Yan yang semakin mempesona
walaupun kamu Yan yang telah menjadi
milik orang lain namun sukacita itu tak akan berubah. Atau dapatkah ketika
bertemu, kamu akan menjadi Yan yang
bilang “Putry, aku masih mencintaimu” atau kamu Yan yang akan berkata “Putry, aku merindukanmu”, Yan yang akan membuat aku kembali jatuh
cinta, Yan yang begitu membanggakan
dan Yan yang akan menjadi Yan-ku kembali.
Entah dimana dan kapan serta
dalam situasi seperti apa kita berjumpa lagi, namun Yan jadilah yang terbaik, sayang.
Berbicara dengan foto itu aneh
ya? Keanehan itu yang akan menemani aku selama aku menunggu sang pengganti Yan, atau bahkan menunggu Yan kembali. Segala komunikasi denganmu
menjadi suatu hal yang mustahil untuk terjadi sekarang, tapi Yan jika kamu ingin menghubungi aku
maka itu juga yang paling aku inginkan.
Ketika kamu rindu, maka aku
lebih rindu lagi.
Kesempatan masih ada sayang,
untukmu selalu ada ruang kosong, untukmu selalu ada tempat yang aku sisakan,
dan itu hanya untukmu..
Intinya Yan-ku, jadilah yang terbaik, sayang. Jadilah kebanggaan, jadilah
berguna, jadilah idaman, dan jadilah Yan-ku
J.
Jadilah orang yang rindu
diubahkan oleh Tuhan Yesus menjadi ciptaan baru dan meninggalkan perbuatan
lama.
Aku sangat mencintaimu (saat
ini) entah sampai kapan Yan..